Rabu, 23 Maret 2011

Seni Batik Surakarta dan Yogyakarta

Seni batik tradisional Surakarta dan Yogyakarta dari perkembangannya keduanya sangatlah kental dengan aturan dan norma. Norma dan aturan adat kesusilaan dengan budaya keraton sebagai pusat perkembangannya.
Seni batik di Yogyakarta berakar dari seni batik di Surakarta. Untuk pewarnaanya menggunakan warna-warna sederhana .
Warna seni batik tradisional adalah :
a. Warna Coklat (warna coklat ini dekat dengan kemerah-merahan)
b. Warna Hitam (warna hitam ini dekat dengan kebiru-biruan)
c. Warna Putih (warna ini warna dasar dari kain yang digunakan untuk media membatik)
Warna-warna itu memiliki arti dan makna. Makna sebagai penggambaran yang menggambarkan sifat atau watak dari manusia :
1.Warna Merah
 memiliki arti kemarahan , apabila sifat ini dikendalikan memiliki arti sifat pemberani
2.Warna Hitam
memiliki arti angkara murka , apabila sifat ini dikendalikan memiliki arti keabadian
3.Warna Putih
memiliki arti polos, apabila sifat ini dikendalikan memiliki arti sifat tenang juga bijaksana.
Pada batik klasik atau tradisional di Yogyakarta dan Surakarta zat pewarnanya menggunakan zat pewarna alami, zat pewarna ini diambil dari bahan alam , misalnya  pewarna soga dapat diperoleh dari peramuan bahan yang berupa getah, kulit akar dan daun pohon soga. Warna biru tua dari daun nila. Kain batik ini kebanyakan dgn latar belakan berwarna hitam. Bermacam macam motif batik klasik : motif batik Parang Barong, Kawung, Grompol,dsb 

1 komentar: